JAKARTA- Camar besar alias great albatross tergolong burung laut. Mereka masuk genus Diomedea dalam kerabat camar. Sesuai dengan namanya, camar satu ini memiliki ukuran tubuh lebih besar daripada camar biasa. Lebar tubuhnya dengan sayap direntangkan mampu mencapai 3,5 meter dengan panjang tubuh dari patuh ke ekor mencapai 3 meter.
Camar besar ini terdiri dari dua spesies yang cukup majemuk, yakni camar Amsterdam dan camar royal. Keduanya dibedakan melalui asal muasalnya. Kedua spesies ini memang yang paling besar dibandingkan semua jenis camar, bahkan di antara burung terbang. Seekor burung camar besar bisa mencapai bobot tubuh hingga 11 kilogram, sama besarnya dengan seekor angsa besar. Camar besar dewasa memiliki paruh berwarna putih. Makin dewasa, makin putih warna paruhnya. Sedangkan ketika masih belia paruhnya berwarna kekuningan.
Kedua spesies ini memang yang paling besar dibandingkan semua jenis camar, bahkan di antara burung terbang. Bahkan pada camar besar Amsterdam seluruh tubuhnya berwarna putih. Pada betina dewasa dan anak-anak masih dihiasi warna gelap pada bulunya. Tapi kian dewasa, warna itu hilang dan berganti memutih sepenuhnya.
Camar besar tersebar di sepanjang lautan wilayah selatan. Sarangnya sendiri tersimpan rapi di pulau-pulau terisolasi. CamarAmsterdam bisa dijumpa di lautan Atlantis, lautan Hindia dan Selandia Bary serta pulau-pulau sub Antartika. Sedangkan sarang camar royal hanya ada di Selandia Baru.
Dari temuan fosil-fosil genus Diomedea, diketahui bahwa genus Phiebastria dan Diomedea sudah mengalami pemisahan sejak 12-15 juta tahun yang lalu. Fosil tersebut berasal dari era miosen pertengahan.(mer)
Sumber.Sinar Harapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar